Etika Digital Dan Penyebaran Hoaks
DOI:
https://doi.org/10.36448/jpmtb.v4i2.150Kata Kunci:
Etika Digital, Hoaks, Literasi DigitalAbstrak
Perkembangan teknologi digital membawa dampak besar pada pola komunikasi masyarakat. Kemudahan akses informasi melalui media sosial dan platform digital di satu sisi memberikan manfaat, namun di sisi lain memunculkan tantangan berupa maraknya penyebaran hoaks (Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, 2023). Penelitian ini membahas keterkaitan antara etika digital dan fenomena hoaks, serta bagaimana penerapan etika digital dapat menjadi upaya preventif dalam mengurangi penyebaran informasi palsu (Setiawan & Puspitasari, 2023). Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menelaah berbagai sumber akademik, regulasi, serta kasus nyata terkait hoaks di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa rendahnya literasi digital dan lemahnya kesadaran etika dalam berinteraksi di ruang digital menjadi faktor utama suburnya hoaks (Katadata Insight Center, 2022). Penerapan etika digital yang menekankan pada prinsip tanggung jawab, kejujuran, dan kehati-hatian berperan penting dalam membangun ekosistem informasi yang sehat (Wardani & Rahayu, 2022). Penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan literasi digital dan internalisasi etika digital perlu digalakkan melalui pendidikan, kampanye publik, dan kolaborasi lintas sektor (Tamburri & León, 2022). Dengan demikian, masyarakat dapat menjadi pengguna digital yang kritis, etis, dan mampu menangkal hoaks.
Unduhan
Referensi
Katadata Insight Center. (2022). Survei status literasi digital Indonesia 2022. Katadata. https://cdn1.katadata.co.id/media/microsites/litdik/ReportSurveiStatusLiterasiDigitalIndonesia2022.pdf
Katadata Insight Center, & Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2023). Survei indeks literasi digital Indonesia 2023. https://katadata.co.id
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2021). Laporan tahunan penanganan konten hoaks. https://kominfo.go.id
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2022). Laporan Indeks Literasi Digital Indonesia 2022. Jakarta: Kominfo.
Kominfo. (2023). Laporan Penanganan Konten Hoaks Tahun 2023. Jakarta: Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika.
Kusuma, A. D. (2021). Dampak Hoaks terhadap Stabilitas Sosial dan Politik di Indonesia. Jurnal Komunikasi dan Media, 9(2), 145–158.
Nasrullah, R. (2015). Media sosial: Perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi. Simbiosa Rekatama Media.
Lim, M. (2018). Disinformasi digital dan politik di Indonesia. New Mandala. https://www.newmandala.org/indonesia-disinformation
Pratama, R. (2020). Etika Digital dan Tantangan Masyarakat di Era Media Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(1), 55–67.
Putri, A. M., & Santosa, D. (2021). Perilaku Pengguna Media Sosial dan Etika Digital di Kalangan Generasi Muda. Jurnal Sosial Humaniora, 12(3), 201–210.
Ribble, M. (2011). Digital citizenship in schools: Nine elements all students should know (2nd ed.). International Society for Technology in Education (ISTE).
Setiawan, R., & Nugroho, T. (2023). Analisis Literasi Digital dan Penyebaran Hoaks di Kalangan Pengguna Internet Indonesia. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 5(1), 22–33.
Tamburri, R., & León, J. (2022). Digital ethics: A framework for responsible digital transformation. AI
& Society, 37(3), 1179–1192. https://doi.org/10.1007/s00146-021-01206-0
UNESCO. (2021). Media and Information Literacy: Policy and Strategy Guidelines. Paris: UNESCO.
Wahyudi, S. (2020). Fenomena Hoaks di Era Pandemi Covid-19: Perspektif Komunikasi Risiko. Jurnal Komunikasi Massa, 14(1), 33–45.
Wardani, P. S., & Rahayu, S. (2022). Literasi digital dan kesadaran etika masyarakat dalam menangkal hoaks. Jurnal Ilmu Sosial, 18(1), 55–67. https://doi.org/10.24002/jis.v18i1.5678
Wardle, C., & Derakhshan, H. (2017). Information disorder: Toward an interdisciplinary framework for research and policy making. Council of Europe. https://rm.coe.int/information-disorder-toward-an-interdisciplinary-framework
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Arnold Ropen Sinaga, Nur Alamsyah, Arief Karditya Hermawan

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama
- Arnold Ropen Sinaga, Imannudin Akbar, Gita Ayu Lestari, Tantangan dan Peluang Bisnis Agribisnis Digital , Jurnal Pengabdian Masyarakat Tapis Berseri (JPMTB): Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Tapis Berseri (JPMTB) (Edisi April)
